Kamis, 23 Mei 2013

BERKEMAH

Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya. perkemahan (kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah. Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan lainnya, seperti mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung. Berkemah Dalam Pramuka Berkemah atau Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam kepramukaan yang dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini merupakan salah satu media pertemuan untuk Pramuka. Tujuan Perkemahan 1. memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam. 2. Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan. 3. Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan. Macam Perkemahan Ada beberapa macam perkemahan ditinjau dari beberapa hal: Ditinjau dari Lamanya Waktu, yaitu: 1. Perkemahan Satu Hari. Yang termasuk dalam Perkemahan satu hari adalah Pesta Siaga 2. Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami) 3. Perkemahan lebih dari tiga hari Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya, yaitu: 1. Perkemahan Menetap 2. Perkemahan Safari (Berpindah-pindah) Ditinjau dari Tujuannya, yaitu: 1. Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW) 2. Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan Penggalang Ramu dan lain-lain 3. Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT) 4. Kemah Rekreasi 5. Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting (tingkat Kwartir Ranting/Kecamatan), Jambore Cabang (tingkat Kwartir Cabang / Kabupaten/Kota, Jambore Daerah (tingkatKwartir Daerah / Provinsi, Jambore Nasional (tingkat Kwartir Nasional / se-Indonesia). 6. Kemah Riset/Penelitian Ditinjau berdasarkan jumlah pesertanya, yaitu: 1. Perkemahan satu regu/sangga 2. Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana 3. Perkemahan tingkat Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia. Lain-lain Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik dan ideal, yaitu: 1. Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput dan terdapat pohon pelindung 2. Dekat dengan sumber air 3. Terjamin keamanannya 4. Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari kampung dan jalan raya 5. Tidak terlalu jauh dengan pasar, pos keamanan dan pos kesehatan 6. Memiliki pemandangan menarik API UNGGUN Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan,ranting, jerami, atau daun-daun kering. Pramuka, pecinta alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau melakukan kegiatan di alam terbuka. Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, bagian dari upacara keagamaan atau perayaan, atau sebagai perapian untuk memasak makanan. Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk menyanyi, menari, atau bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi jalar,singkong, atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat besi sebelum dipanggang. Alat masak seperti panci dan wajan juga bisa digunakan di atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu. Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di antara susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga kayu habis. Angin kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembap, dan lokasi yang tipis oksigen merupakan penyebab api unggun sulit menyala. Nama : Muh. Irham Sahana Kelas : X.1
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright GAMARAKA Media - Hak Cipta Undang-Undang.
GAMARAKA
Pusat Informasi Tentang GAMARAKA
SMA Negeri 1 Pekalongan
Jalan RA Kartini 39 Pekalongan