Tanda jejak dalam kepramukaan acap kali dipergunakan ketika menjelajah
dengan jenis yang bermacama-macam, ada dari goresan di atas tanah, menggunakan
ranting, rumput, bebatuan, hingga cat. Nah, tapi untuk yang terakhir tadi,
yaitu cat, tolong jangan digunakan sebab akan merusak citra indah dari
lingkungan jelajah itu sendiri. Tanda jejak sebenarnya
bisa bermacam-macam modelnya, namun sebagian telah di bakukan seperti yang
ditemukan dalam buku pramuka pada umumnya.
Untuk pintar
menjadi penemu jejak, maka jejak utama yang harusnya kita kenali adalah jejak
kaki atau roda, dimana hal ini biasanya membekas di atas tanah yang dilewati
orang lebih awal.
Tapi
bagaimana jika jalan atau medan yang dilewati berupa padang rumput, sungai atau
jalan aspal ? Untuk medan rumput mungkin kita masih bisa mengenali dari
rebahan-rebahan rumput, namun jika air atau jalan aspal maka kita bisa
menggunakan insting kita, kemana air atau jalan ini menuju. Walau kadang
hasilnya kurang akurat, tapi tetap memberi peluang terbaik bagi pramuka yang
melakukan aktifitas penyusur jejak.
Mengenali
tanda tanda jejak akan sangat bermanfaat bagi pramuka ketika melakukan
aktifitas di hutan. Jika tersesat, kita bisa memahami tanda-tanda yang ada di
sekitar. Misalnya ranting di tanah yang telah patah atau jejak kaki menunjukkan
bahwa jalan tersebut telah dilewati manusia.
Tanda
jejak yang umumnya sering digunakan dalam kegiatan kepramukaan adalah
sebagai berikut :
1. Tanda jejak diatas tanah.
2. Tanda - tanda dengan rumput
3. Tanda - tanda dengan batu
4. Tanda - tanda dengan ranting
5.
Tanda - tanda tempat/medan
Belajar
mengenali tanda jejak sangat berguna bagi pramuka. Berlatih mengenali tanda
jejak secara bebas, sangat menyenangkan tentunya dari pada hanya menyusuri
jejak yang telah dibuat sesuai aturan baku.
Nur Wahidatul X1
0 komentar:
Posting Komentar