- Pengertian baris berbaris adalah suatu ujud latihan fisik untuk menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan agar terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
- Tujuan baris berbaris yaitu Menumbuhkan rasa tegap tangkas, rasa persatuan, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab,
- Aba-aba
(suatu
perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin
untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau
berturut-turut) :
- Macam aba-aba :
- Aba-aba Petunjuk dipergunakan jika perlu untuk menegaskan dari aba-aba peringatan/pelaksanaan. Contoh :
- Kepada Pembina Upacara – Hormat – Gerak,
- Untuk Amanat – Istirahat Ditempat – Gerak.
- Aba-aba Peringatan : inti perintah yang cukup jelas, untuk dilakukan tanpa ragu-ragu. Contoh :
- Lencang Kanan – Gerak (Bukan LANCANG Kanan),
- Istirahat Di Tempat – Gerak (Bukan DI TEMPAT ISTIRAHAT).
- Aba-aba Pelaksanaan : ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanaan yang dipakai ialah :
- GERAK : untuk gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan anggota tubuh lain, contohnya : Jalan Di Tempat – Gerak.
- JALAN : untuk gerakan kaki yang meninggalkan tempat, contohnya : Maju – Jalan.
- MULAI : dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dilakukan secara berturut-turut, contohnya : Hitung – Mulai.
- Gerakan Perorangan – Gerakan Dasar
- Sikap Sempurna
Siap
– GERAK : badan berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua telapak
kaki membentuk sudut 60, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan
diatas kedua kaki, perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak
ditarik sedikit kebelakang dan tidak dinaikkan, lengan rapat pada
badan, tangan lurus, jari-jari menggenggam tidak dipaksa rapat pada
paha, ibu jari segaris dengan jahitan celana, leher lururs, dagu
ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang lurus
kedepan, bernafas sewajarnya.
- Istirahat
Istiraha
Ditempat – GERAK :
- Kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (30 cm)
- Kedua tangan dibawa kebelakang dan kebawah pinggang, punggung tangan kanan diatas tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan diantara ibu jari dan telunjuk, kedua tangan dilemaskan, badan dapat bergerak.
- Lencang Kanan/Kiri
Lencang
Kanan/Kiri – GERAK :
- Saf depan mengangkat lengan kanan/kiri ke samping, jari-jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu kanan/kiri orang yang berada di sebelah kanan.kirinya, pungung tangan menghadap ke atas, bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri berupah tempat masing-masing meluruskan diri.
- Saf tengah dan belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan mika kesamping dengan tidak mengangkat tangan.
- Penjuru saf tengah dan belakang mengambil antas ke depan 1 lengan kanan/kiri ditambah 2 kepalan tangan dan setelah lurus menurunkan tangan kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.
- Pada aba-aba Tegak – GERAK semya dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
- Pada wakti pemimpin pasukan memberikan aba-aba lencang kanan/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, pemimpin pasikan yang berada dalam barisan itu memberikan kelurusan sad dari sebelah kanan/kiri pasikan dengan menitikberatkna pada kelurusan tumit (bukan depan sepatu).
- Setengah Lengan Lencang Kanan/Kiri
Setengah
Lengan Lencang Kanan/Kiri – GERAK : Seperti lencang kanan/kiri,
tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggan) dengan siku
menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan
lurus, ibu jari di sebelah belakang pinggang, empat jari lainnya
rapat di pinggang seblah depan (khusus saf depan).
- Lencang Depan
Lencang
Depan – GERAK :
- Penjuru tetap sikap sempurna.
- Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil satu lengan ke samping kanan, setelah lurus menurunkan tangan dan memalingkan kepala kembali ke depan dengan serentak tanpa menunggu aba-aba.
- Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan
- Berhitung
Berhitung
– MULAI :
- Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan memalingkan mukannya ke kanan.
- Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut di mulai dari penjuru menyebutkan nomornya sambil mengalingkan mukanya ke depan.
- Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.
- Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna.
- Pada aba-aba pelaksanan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing.
- Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.
- Perubahan Arah
- Hadap kanan/kiri
Hadap
kanan/kiri – GERAK :
- Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
- Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°
- Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
- Hadap serong kanan/kiri
Hadap
serong kanan/kiri – GERAK
- Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri
- Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri
- Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri
- Balik kanan
Balik
kanan/kiri – GERAK
- Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.
- Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°
- Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
- Cara berkumpul
bersaf/
3 berbanjar kumpul – MULAI :
- Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru dan orang yang ditunjuk mengulangi perintah yang diberikan oleh pelatih.
Contoh
: Sdr.Gatot sebagai penjuru. Aba-aba pelatih : Gatot sebagai penjuru.
Oleh orang yang ditunjuk (dalam sikap sempurna) aba-aba diulangi :
Gatot sebagai penjuru.
- Orang yang ditunjuk tadi lari dan berdiri di depan pelatih ± 4 langkah
- Setelah aba-aba pelaksanaan MULAI diberikan pelatih, maka orang-orang lainnya berlari dan berdiri disamping kiri penjuru serta meluruskan diri seperti pada waktu lencang kanan.
- Pada waktu berkumpul, penjuru melihat ke kiri setelah lurus, penjuru memberikan isyarat dengan perkataan LURUS, pada isyarat ini penjuru nelihat ke depan, yang lainnya (saf depan) menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna.
- Cara latihan memberi hormat
Hormat
– GERAK :
- Pada aba-aba pelaksanaan, dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15° serong ke depan, kelima jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis.
- Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
- Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep.
- Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara cepat ke sikap sempurna.
- Bubar
Bubar
– JALAN :
Pemberian
aba aba tersebut dilaksanakan dalam keadaan sikap sempurna. Setelah
melakukan penghormatan kemudian balik kanan dan setelah menghitung
dua hitungan dalam hati, lalu bubar.
- Jalan di tempat
Jalan
ditempat – GERAK :
Gerakan
dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat,
paha rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai
dengan langkah biasa, badan tegak, pandangan mata tetap ke depan,
lengan dirapatkan pada badan (tidak melenggang)
Henti
– GERAK :
Pada
aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan,pada hitungan ke
dua kaki kiri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali ke
sikap sempurna.
- Membuka/menutup barisan
Buka
barisan – JALAN :
Pada
aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke
samping kanan dan kiri, sedang regu tangah tetap di tempat.
- Gerakan berjalan dengan panjang tempo dan macam langkah
Macam
langkah
Panjangnya Tempo
- Langkah biasa, 65cm, 120 tiap menit
- Langkah tegap, 65cm, 120 tiap menit
- Langkah perlahan, 40cm, 30 tiap menit
- Langkah kesamping, 40cm, 70 tiap menit
- Langkah ke belakang, 40cm, 70 tiap menit
- Langkah ke depan, 60cm, 70 tiap menit
- Langkah di waktu lari, 80cm. 165 tiap menit
- MAJU – JALAN
Dari
sikap sempurna
Maju
– JALAN :
- Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
- Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90°, lengan kiri 30° ke belakang, pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45°, dan ke belakang 30°.
- Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.
- Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri
- Pada waktu melenggangkan tangan supaya jangan kaku.
- LANGKAH BIASA
- Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.
- Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan. Ke depan 45°, ke belakang 30°. Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menhadap ke atas.
- LANGKAH TEGAP
Dari
sikap sempurna
Langkah
tegap – JALAN :
Mulai
berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar setengah langkah,
selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki
dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan berlebih-lebihan,
telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut kaki tidak boleh
diangkat tinggi. Bersama dengan langkah pertama lengan dilenggangkan
lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, (lengan tangan 90°
ke depan dari 30° ke belakang). Jari-jari tangan digenggam dengan
tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
Dari
langkah biasa
Langkah
tegap – JALAN :
Aba-aba
pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah
satu langkah selanjtnya mulai berjalan seperti tersebut pasa butir
Kembali
ke langkah biasa
Langkah
biasa – JALAN :
Aba-aba
diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah
dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama.
- LANGKAH PERLAHAN
Untuk
bergabung (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran)
Langkah
perlahan maju – JALAN
- Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna
- Pada aba-aba “jalan”, kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak di tanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditatapkan kaki kanan di depan kaki kiri.
- Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
- LANGKAH KE SAMPING
……..Langkah
ke kanan/kiri – JALAN
Pada
aba-aba pelaksanaan kaki kiri/kanan dilanjutkan ke samping kanan/kiri
sepanjang 40 cm. Selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki
kiri/kanan.Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna,
sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
- LANGKAH KE BELAKANG
……..Langkah
ke belakang – JALAN
Pada
aba-aba pelaksanaan, peserta melangkah ke belakang mulai kaki kiri
menurut panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah
ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak
boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna.
Sebanyka-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
- LANGKAH KE DEPAN
…….Langkah
ke depan – JALAN
Pada
aba-aba pelaksanaan, peserta melangkahkan kaki ke depan mulai dengan
kaki kiri menurut panjangnya langkah dan tempat yang telah
ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki
seperti gerakan langkah tegap dan dihentikan dan sikap seperti sikap
sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
- LANGKAH DI WAKTU LARI
Dari
sikap sempurna
- Lari maju – JALAN
Aba-bab
peringatan ke dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di
pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, ke
dua siku sedikit ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan. Pada
aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri
setengah langkah dan selanjutnya menurut panjang langkah dan tempo
yang ditentukan dengan kaki diangkat secukupnya. Telapak kaki
diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan
dilenggangkan secara tidak kaku.
Dari
langkah biasa
- Lari – JALAN
Aba-aba
peringatan pelaksanaannya sama dengan ayat 1. Aba-aba pelaksanaan
diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah kemudian ditambah
satu langkah, selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.
- Kembali ke langkah biasa
- Langkah biasa – JALAN
Aba-aba
pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah
ditambah tiga langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa,
dimuali dengan kaki kiri dihentakkan; bersama dengan itu kedua lengan
digenggam.
- LANGKAH MERDEKA
Dari
langkah biasa
- Langkah merdeka – JALAN :
Anggota
berjalan bebas tanpa terikat pada ketentuan panjang, tempo dan
ketentuan langkah. Atas pertimbangan Pimpinan, anggota dapat dijinkan
untuk membuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain
berbicara, buak topi, menghapus keringat). Langkah merdeka biasanya
dilakukan untuk menempuh jalan jauh/diluar kota/lapangan yang tidak
rata. Anggota tetap dilarang meninggalkan barisan.
Kembai
ke langkah biasa
- Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan ……………….samakn langkah. Setelah langkah barisan sama, Pemimpin dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan.
Seperti
tersebut pada petunjuk dari langkah tegap ke langkah biasa.
- GANTI LANGKAH
Ganti
langkah – JALAN :
Gerakan
dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap. Aba-aba pelaksanaan
diberikan pada waktu kaki kanan/kiri di tanah kemudian ditambah satu
langkah. Sesudah ujung kaki kiri/kanan yang sedang di belakang
dirapatkan pada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah
baru yang disamakan. Kemudian gerakan ini dilakukan dalam satu
hitungan.
Naufal Farid Jayendar - X-7
0 komentar:
Posting Komentar